Hoax Mengancam Persatuan Bangsa

Hoax Mengancam Persatuan Bangsa – Aktivitas berselancar pada dunia maya saat ini menjadi hal yang sangat sering dilakukan bagi kebanyakan orang. Saat membuka gerbang ke dalam dunia maya, ada satu hal yang harus ada dibenak diri kita. Yakni, dimana tidak semua hal yang Anda baca di internet itu adalah benar. Alasannya cukup sederhana, ada begitu banyak sekali informasi atau berita palsu yang bertebaran atau hoax. Hal itu terjadi karena informasi sangat mudah untuk disebarkan di dunia internet. Kata hoax tersebut berasal dari Bahasa Inggris dan kini kerap muncul di berbagai media.

Menurut Silverman (2015), hoax merupakan sebagai rangkaian informasi yang memang sengaja disesatkan, namun ‘dijual sebagai kebenaran. Menurut Werme (2016), hoax merupakan berita palsu yang mengandung informasi yang sengaja menyesatkan orang dan memiliki agenda politik tertentu. Hoaks bukan sekedar misleading alias menyesatkan, informasi dalam fake news juga tidak memiliki landasan faktual, namun disajikan seolah-olah sebagai serangkaian fakta. morrowpacific.com

Hoax Mengancam Persatuan Bangsa

Menurut dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hoaks atau hoax merupakan berita bohong atau berita tidak bersumber. Hoax adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya.Sejarah mencatat bahwa hoax bukanlah hal baru, cerita hoax banyak ragamnya, dalam dunia sains, dunia militer bahkan dalam urusan agama sekalipun. Mulai dari hoax serius yang mempertaruhkan dan bahkan mengorbankan nyawa hingga hoax sepele yang sekedar menggelikan para pembaca atau pendengar sebuah cerita. Anehnya hoax yang menggelikan juga bisa memicu peperangan. www.mustangcontracting.com

Nyatanya penyebaran berita hoax bisa melaju lebih cepat daripada anak panah yang melesat meninggalkan busurnya, hanya tinggal sekali tekan berita hoax bisa tersebar pada seluruh anggota grup whatsapp.

Perkembangan teknologi telah menjadikan manusia dapat dengan mudah mengakses informasi dibelahan bumi lain. Namun dibalik mudahnya hal tersebut, informasi palsu juga atau hoax bisa saja diakses oleh siapapun.

Hoax juga nyatanya dapat memicu terjadinya perang dunia. Pada awal September 1939 Adolf Hitler mengabarkan kepada parlemen Jerman bahwa militer Polandia telah menembaki tentara Jerman pada pukul 05.45. Ia lalu bersumpah akan membalas dendam. Kebohongan yang menyebabkan Perang Dunia II itu terungkap setelah ketahuan tentara Jerman sendiri yang membunuh pasukan perbatasan Polandia. Karena sejak 1938 Jerman sudah mempersiapkan pendudukan terhadap jirannya itu.

Di negara lain, pada 5 Februari 2003 Menteri Luar Negeri AS, Colin Powell, mengklaim memiliki bukti kepemilikan senjata pemusnah massal oleh Irak pada sebuah sidang Dewan Keamanan PBB. Meski tak mendapatkan mandat PBB. Presiden Amerika saat itu George W Bush, akhirnya tetap menginvasi Irak untuk meruntuhkan rezim Saddam Husein. Namun hingga kini senjata biologi dan kimia yang diklaim dimiliki oleh Irak tidak pernah ditemukan.

Di Indonesia Hoax juga dapat membuat seseorang kehilangan nyawa. Di Kalimantan Barat pada tahun 2017. Seorang pria berumur 53 tahun tewas diamuk massa karena dituduh sebagai penculik anak. Saat itu almarhum berniat untuk menjenguk cucunya yang baru lahir di rumah anaknya, namun saat itu dirinya kebingungan mencari rumah anaknya.

Warga yang melihatnya langsung curiga dan menuduhnya sebagai pelaku penculikan anak sebagaimana dengan adanya kabar hoax yang beredar kala itu. Tanpa berusaha mencari info lebih lanjut, para warga lantas mengeroyok pria itu hingga tewas. Naas dirinya tidak sempat melihat cucunya untuk pertama kali.

Bisa dibayangkan bahwa berita hoax adalah ancaman untuk persatuan bangsa, fitnah bisa saja membuat persatuan bangsa terpecah, gencatan senjata makin menggelora hingga nyawa menjadi taruhannya.

Dalam hal ini tentu tidak ada ampun bagi para penyebar berita hoax di Indonesia pada khususnya, karena sejarah sudah banyak membuktikan bahwa berita hoax akan menyebabkan kehancuran suatu peradaban.

Salah satu hoax yang berdampak pada perekonomian adalah beredarnya hoax tentang telur palsu yang berbahan dasar dari karet. Kabar bohong tersebut ternyata berdampak besar pada menurunnya omzet penjualan telur di pasar hingga mencapai 40%.

Hoax Mengancam Persatuan Bangsa

Hoax di Indonesia tak kunjung reda bisa jadi karena beberapa sebab, seperti minimnya program literasi digital ke masyarakat. Literasi digital dirasa penting untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang konten apa saja yang berpotensi melanggar hukum dan tidak.

Penyebab lainnya adalah karena mudahnya berita hoax didapatkan dari teman atau orang – orang yang kita kenal. Karena seorang manusia biasanya juga percaya dengan teman atau keluarga, maka otak kita tiidak akan benar – benar menyaring informasi tersebut dan mudah untuk mempercayainya, apalagi jika orang yang memberikan berita tersebut adalah pribadi yang baik.

New York Times menyatakan bahwa berita – berita hoax acapkali dibumbui dengan judul yang boombastis dan menarik perhatian warganet, perhatian ini disebut virus digital. Virus digital ini cenderung lebih mudah menjadi viral dan dipercaya oleh banyak orang yang mendapatkan informasi tersebut.

Studi dari Standford University menunjukkan bahwa anak muda utamanya remaja atau mahasiswa menilai kebenaran sebuah beruta dari detail konten seperti jumlah dan besarnya foto, panjang artikel dan lain – lain. Penelitian yang melibatkan 7840 siswa tersebut, mendapatkan hasil bahwa anak muda lebih memprioritaskan isi artikel daripada sumber berita. Hal ini menjadi alasan kenapa anak muda sangat rentang sekali dengan berita hoax.

Dalam hal ini tentu masyarakat khususnya pengguna internet, tak bisa lepas dari ancaman berita bohong atau informasi yang bias akan kebenaran. Tak hanya itu masyarakat juga cenderung tidak memperdulikan kredibilitas dari sumber berita.

Berita hoax pun seringkali bermuatan isu SARA, konten – konten yang pernah dipopulerkan oleh kelompok saracen tersebut, nyatanya membuat masyarakat terpecah belah karena ulahnya. Hal tersebut disebabkan masyarakat tidak bisa membedakan isu mana yang benar dan hoax. Menteri Agama Lukman Hakim mengatakan bahwa persatuan Indonesia tidak boleh goyah hanya karena provokasi dan hasutan.

Demi untuk mewujudkan persatuan bangsa, maka berita hoax haruslah dilawan. Berbagai cara ampuh untuk menganggulanginya, salah satunya adalah melalui sebuah edukasi literasi bermedia sosial.

Warganet juga perlu menelusuri informasi hoax yang tak diketahui sumbernya agar disandingkan dengan tiga atau empat media yang terdaftar di dewan pers. Selain itu kita juga perlu untuk mengontrol jempol kita agar tidak membagikan berita yang belum teruji kebenarannya, selain teruji kita juga perlu mempertimbangkan kiranya apa saja manfaat yang akan kita dapatkan jika berita ini kita share di sossial media.

Selain itu para warganet juga perlu untuk mengembangkan sikap yang skeptis apabila terdapat judul berita yang boombastis, hal ini dikarenakan berita hoax kerap muncul dengan berbagai judul yang terkesan wah. Selain itu berhati – hati juga dengan URL palsu. Banyak situs berita hoax yang berpura – puramenjadi sumber berita otentik dengan mengubah alamat URL.

Masalah Kesehatan & Solusinya

Masalah Kesehatan & Solusinya – Meskipun mempunyai sumber daya alam (SDA) yang melimpah, perihal ini tidak serta merta menjadikan Indonesia Negara yang makmur dan bebas dari sejumlah masalah fundamental suatu Negara. Salah satu dari permasalahan fundamental tersebut merupakan masalah kesehatan. Faktanya, Indonesia masih memiliki rapor merah ihwal kesehatan, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Apa sajakah itu?

Masalah Kesehatan di Indonesia: Ironi Negara Kaya SDA

Negara yang ‘berhasil’ dapat diukur dari sejumlah faktor, seperti kondisi keuangan, infrastruktur, dan yang tak penting, kesejahteraan warganya di seluruh aspek kehidupan, tak terkecuali kesehatan. Ya, berbicara tentang kesehatan, hal ini sudah selayaknya menjadi perhatian utama dari Pemerintah suatu Negara, termasuk Indonesia. sbobet88

Sayangnya, permasalahan kesehatan di Indonesia seakan belum menemukan ‘jalan terang’ penyelesainnya. Sebagai contoh, pada kasus kematian ibu saat melahirkan. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2015 menyebutkan bahwa angka kematian ibu di Indonesia berada di angka 305 untuk setiap 100 ribu kelahiran. agen bola

Masalah Kesehatan & Solusinya

Kondisi yang jauh berbeda terjadi pada Negara-negara yang tergolong maju. Masih melansir data dari WHO, tercatat rata-rata angka kematian ibu (AKI) di Negara-negara maju berada di angka 12-14 kasus per 100 ribu kelahiran. Bahkan, Negara-negara maju seperti Inggris, Jerman, dan Jepang hanya mencatatkan rata-rata 6-7 kasus kematian ibu per 100 ribu kelahiran. Fakta yang tidak menyenangkan, bukan? https://www.mustangcontracting.com/

Masalah Kesehatan di Indonesia dan Solusinya

Lantas, apa saja masalah kesehatan dan solusinya? Simak informasinya berikut ini.

1. Gizi Buruk

Malnutrisi atau gizi buruk adalah salah satu masalah kesehatan di Indonesia yang sangat umum. Kondisi ini rentan dialami oleh mereka yang masih berusia anak-anak. Gizi yang buruk berakibat pada sejumlah komplikasi kesehatan serius pada anak yang mengalaminya.

Salah satu akibat malnutrisi atau gizi buruk tersebut adalah stunting. Stunting merupakan kondisi malnutrisi kronis di mana penderitanya mengalami gangguan pertumbuhan, dalam hal ini, tinggi badan. Ya, seorang anak dikatakan mengidap stunting ketika ia memiliki tinggi badan lebih pendek dari tinggi badan ideal untuk ukuran anak seusianya (merujuk standar baku WHO-MGRS).

Masalahnya, masih banyak masyarakat yang percaya bahwa stunting ini erat kaitannya dengan faktor genetik. Kendati hal tersebut benar, namun para orangtua juga harus paham bahwa stunting juga bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, seperti:

– Pola makan yang salah

– Kurangnya asupan nutrisi yang seimbang

– Cara mengasuh anak tidak benar

– Higienitas lingkungan tempat tinggal

– Finansial

Selain stunting, malnutrisi pada anak bisa menyebabkan komplikasi kesehatan lainnya seperti busung lapar. Memastikan anak Anda untuk senantiasa terpenuhi kebutuhan nutrisi dan vitaminnya sejak usia dini (bahkan saat masih berada di dalam kandungan) adalah solusi untuk mencegah anak dari kondisi malnutrisi tersebut.

Pasalnya, kondisi malnutrisi tidak hanya berdampak pada terhambatnya pertumbuhan. Lebih dari itu, masalah kesehatan di Indonesia ini menyebabkan penurunan kualitas sumber daya manusia (SDM) sehingga dapat mengancam daya saing bangsa Indonesia dengan bangsa lain di dunia.

2. Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis (TBC) merupakan masalah kesehatan selanjutnya yang marak terjadi di Indonesia. Data dari WHO menyebutkan bahwa Indonesia menjadi Negara dengan penderita TBC terbesar kedua di dunia.

Melansir situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) yakni depkes.go.id, berdasarkan Rakekesnas 2018, jumlah penderita TBC di Indonesia mencapai 759 per 100 ribu penduduk berusia 15 tahun ke atas. Pria menjadi kelompok yang lebih banyak mengidap penyakit ini, sementara wilayah perkotaan menjadi titik TBC terbanyak.

Masalah Kesehatan & Solusinya

Masih dilansir dari situs yang sama, Pemerintah melalui Kemenkes tengah mencanangkan solusi penanganan TBC ini, yaitu dengan:

– Peningkatan deteksi melalui pendekatan keluarga

– Menyelesaikan under-reporting pengobatan TBC melalui penguatan PPM

– Meningkatkan kepatuhan pengobatan TBC

– Perbaikan sistem deteksi MDR TBC

– Akses terapi MDR TBC

– Edukasi

– Peningkatan sensitivitas Dx

3. Kematian Ibu

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kasus kematian ibu saat melahirkan adalah masalah kesehatan yang cukup memprihatinkan di Bumi Pertiwi.

Indonesia masih dikatakan tertinggal dalam hal angka kematian ibu (AKI), di mana pada tahun 2015 mencapai 305 kasus per 100 ribu kelahiran. Jangankan bersaing dengan Negara-negara maju seperti Jerman, Inggris, Jepang. Dengan Negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia saja, Indonesia masih tertinggal.

Hal ini tentunya menjadi PR besar bagi Pemerintah, mengingat masalah kesehatan yang satu ini secara tidak langsung berdampak pada stabilitas sosial dan ekonomi Negara.

Untuk diketahui, penyebab kematian ibu saat melahirkan biasanya meliputi:

Perdarahan akut

Kejang (eklampsia)

Aborsi

Infeksi kehamilan

4. Kematian Bayi

Kasus kematian bayi, balita, hingga anak-anak usia remaja juga menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang masih terus menyumbang persentase besar.

Kondisi ini tak lepas dari sejumlah faktor. Pada kasus kematian bayi, asupan nutrisi yang kurang selama masih berada di dalam kandungan disinyalir menjadi penyebab utamanya. Sedangkan pada anak balita hingga remaja, faktor-faktor yang menyebabkan kematian umumnya meliputi:

Penyakit akibat infeksi (diare, TBC, dan sebagainya)

Kecelakaan

Gaya hidup tidak sehat (merokok, alkohol, kurang olahraga)

Oleh sebab itu, perlu adanya semacam edukasi secara masif kepada seluruh lapisan masyarakat guna mencegah penyakit-penyakit ini merenggut nyawa.

5. Penyakit Menular

Penyakit menular juga menjadi penyumbang terbesar masalah kesehatan di Indonesia. DBD, malaria, leptospirosis, flu babi, hingga HIV/AIDS adalah contoh penyakit menular yang sudah ‘akrab’ dengan kehidupan masyarakat Indonesia.

Sejumlah langkah pun telah dilakukan sebagai solusi untuk mengatasi pelbagai masalah kesehatan tersebut. Khusus HIV/AIDS, Pemerintah terus memperbaiki segala elemen yang berkaitan dengan pengobatan penyakit ini, mulai dari tenaga medis, fasilitas kesehatan, tata laksana penanganan, hingga laboratorium.

Selain itu, sebuah sistem bernama Early Warning and Responds System (EWARS) adalah cara lainnya yang dilakukan Negara guna mencegah penyebaran penyakit menular.

6. Penyakit Tidak Menular

Tidak hanya penyakit menular sebagaimana dijelaskan di atas, Indonesia juga menghadapi ‘serangan’ penyakit tidak menular. Sebut saja komplikasi paru-paru dan sistem pernapasan secara keseluruhan, yang mana hal ini berkaitan dengan kualitas udara yang buruk, terutama di daerah perkotaan.

Diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan tak ketinggalan, kanker, adalah penyakit tidak menular lainnya yang sampai saat ini masih terus menghantui rakyat Indonesia.

Edukasi tentang kesehatan secara rutin dan terstruktur adalah solusi untuk menekan peningkatan jumlah penderita penyakit-penyakit tersebut. Masyarakat pun dihimbau untuk selalu waspada dengan cara sebisa mungkin menerapkan pola hidup sehat.

7. Gangguan Jiwa

Dihimpun dari berbagai sumber, Indonesia memiliki kuantitas pengidap gangguan jiwa yang cukup banyak, yakni sekitar 14 juta jiwa. Bahkan, 400 ribu di antaranya disebut mengidap gangguan jiwa parah. Hal ini menjadikan gangguan jiwa menjadi masalah kesehatan di Indonesia yang memerlukan perhatian khusus guna menekan peningkatan jumlahnya.

Pasalnya, hal ini turut memengaruhi kualitas dan produktivitas masyarakat Indonesia, yang lantas juga berdampak terhadap daya saing bangsa Indonesia di dunia. Walaupun demikian, Pemerintah telah berusaha untuk mengambil langkah sebagai solusi atas masalah ini, seperti diimplementasikannya program Upaya Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat (UKJBM) yang melibatkan Puskesmas dan masyarakat.

Jadi, itu dia informasi mengenai masalah kesehatan di Indonesia dan solusinya. Negara yang berhasil adalah Negara yang masyarakatnya hidup dalam kesejahteraan, termasuk sejahtera mental dan fisiknya.